teks

Selamat Datang di DBMP Corner's Blog

DBMP Corner merupakan nama mading (majalah dinding) dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Situbondo yang diaplikasikan dalam bentuk blog. Pembentukan blog ini bertujuan untuk mempermudah teman-teman di DBMP yang tidak sempat membaca langsung di mading kantor bisa mengunjungi blog ini. Selain itu juga berbagi informasi bagi siapa saja yang mengunjungi blog ini.
Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi pembacanya.

Tips


Ciri-Ciri Madu Asli &
Cara Membedakan Madu Palsu



Saat ini banyak sekali beredar madu palsu. Namun, dengan mengerti sifat dan kandungan madu, dapat dinilai mana madu yang “asli” dan “palsu”, serta kualitas madu apakah baik atau jelek.
Lalu bagaimana ciri-ciri madu yang asli, serta bagaimana cara membedakannya dengan madu palsu? Simak penjelasan dari tim TerbaruTerkini.COM di bawah ini:

  1. Pemalsuan JUMLAH, dilakukan dengan menambah volume madu “asli” dengan madu “palsu”, misalkan mencampurkan gula/madu buatan yang relatif lebih murah untuk kemudian diaduk.
  2. Pemalsuan MUTU, biasanya dilakukan dengan mengubah kadar air madu yang tadinya tinggi, lalu diturunkan dengan pemanasan.
  3. Pemalsuan MENYELURUH, yakni madu yang diklaim “asli” padahal sebenarnya 100% buatan, jadi bukan madu yang nerasal dari lebah dengan komposisi aslinya.
Secara kasat mata memang sulit membedakannya, diperlukan pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu. Lewat uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah, kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.
Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5. Aktifitas enzim diastase pada madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.
Secara sederhana, madu asli dan palsu dapat dibedakan dengan melihat ciri khas fisis madu asli sebagai berikut :
  1. Cara pertama, meneteskan madu pada selembar kertas. Madu palsu akan mudah terserap kertas karena kandungan airnya tinggi.
  2. Cara kedua, dengan mengocoknya. Madu asli akan membentuk gas atau uap air jika dikocok.
  3. Cara ketiga, mencampurnya dengan telur ayam/bebek. Madu asli yang diaduk bersama telur akan membentuk gumpalan dan rasa telur berubah menjadi seperti sudah digoreng.
  4. Cara keempat, dituang ke wadah berisi air. Madu asli akan langsung jatuh ke dasar wadah, sedangkan madu palsu cenderung akan menyebar.

Itu adalah cara simpel membedakan madu asli dan palsu. Dan berikut ini ada informasi tambahan tentang ciri-ciri madu asli dan palsu :
Madu yang beredar di Indonesia umumnya dihasilkan dari tiga jenis lebah; apis dorsata (lebah hutan), apis mellifera (lebah unggul) dan apis cerana (lebah lokal) yang ada di atas atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu organik) berwarna hitam pekat lebih baik daripada madu yang di budidaya.
Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase.
Sedangkan madu palsu mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat warna sangat merugikan kesehatan manusia. Ciri-ciri madu asli harus berwarna-warni, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan, kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya). Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai karena warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah produk madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan, kapuk randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak beraroma.
Pengujian lain, madu asli bila dituangkan di atas piring sebanyak dua senduk lalu disirami air putih dan digoyang ke kanan ke kiri akan membentuk sarang lebah. Jika tidak menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu palsu.
Konsumen juga dianjurkan untuk mencoba sendiri dengan menjadikan tubuh sebagai lab alam. Caranya, puasa selama 10 jam, lalu periksa gula darah. Katakan A minum madu 2-3 sendok. Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Katakan B bila madunya murni dan alami, selisih antara B dengan A kecil.
Penderita diabetes mellitus (DM) yang berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu yang baru diminum murni dan alami. Dalam tubuh penderita DM, madu diubah jadi tenaga (tanpa bantuan insulin).

~uun~



Tips Memilih Hewan Qurban


Berikut tips memilih hewan qurban yang baik dan sehat :
1.    Jangan lupa berdoa sebelum memilih hewan qurban agar hewan yang didapat benar-benar bagus. Karena semua kegiatan hendaknya diawali dengan berdoa.
2.    Pastikan lingkungan hewan kurban sehat, agar hewan tidak berpotensi terserang penyakit. Carilah tempat penjualan hewan dengan kriteria kandang hewan yang berpanggung, kotoran hewan akan langsung jatuh ke kolong dan dibuang jauh dari kandang hewan oleh pengelola yang mengurus hewan, tempat makan/pakan hewan tidak bercampur dengan kotoran hewan.
3.    Hewan qurban harus dewasa (poel), yang ditandai dengan tanggalnya (lepasnya) gigi. Usia kambing/domba di atas 1 tahun sedangkan untuk sapi/kerbau usianya di atas 2 tahun.
4.    Hewan tidak sedang dikebiri, buah zakar lengkap dua buah bentuk dan letak simetris.
5.    Lihatlah pada mata hewan kurban, apabila matanya tampak kuning ataupun memerah, sudah dapat dipastikan hewan tersebut sedang sakit.
6.    Lihat pada hidung hewan qurban, apabila berlendir maka hewan tersebut telah terserang penyakit.
7.      Perhatikan dan lihat pada kulitnya, apabila terdepat bintik-bintik. Maka dapat dipastikan sedang terkena penyakit.

~Ikh~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar