Mengapa
Sehabis Makan Kita Mengantuk
Apakah penjelasan ilmiah terjadinya rasa mengantuk
sehabis kita makan ini? Ada dua mekanisme utama yang bekerja pada kondisi ini
yaitu aktivasi sistem syaraf parasimpatetik dan perubahan hormonal yang akan
mempengaruhi kerja otak. Setelah makan kenyang, maka akan terjadi peralihan
kontrol tubuh dari sistem syaraf simpatetik ke sistem syaraf parasimpatetik.
Seperti kita ketahui sistem syaraf simpatetik berfungsi untuk mengontrol
gerakan otot-otot yang bisa kita kendalikan, sedangkan sistem syaraf
parasimpatetik bersifat otomatik artinya diluar kendali kita dan tidak
membutuhkan pikiran kita untuk bekerja. Karena sistem syaraf simpatetik menurun
fungsinya, maka akan timbul perasaan lesu, rasa rileks dan keinginan untuk tidur.
Pada saat yang sama, glukosa yang diserap dari makanan akan menyebabkan
kadar hormon insulin meningkat. Insulin yang meningkat ini selanjutnya akan
memicu zat tryptophan mengalir melalui pembuluh darah masuk ke
otak. Di dalam otak, tryptophan ini akan diubah menjadi serotonin
dan selanjutnya serotonin ini berubah menjadi melantonin,
suatu zat yang membuat kita mengantuk dan tertidur. Jenis makanan yang terutama
menyebabkan rasa mengantuk ini adalah karbohidrat. Semakin banyak kandungan
karbohidrat yang kita makan, semakin cepat kita mengantuk.
Pertanyaan lain yang sering membuat kita penasaran adalah mengapa pada saat
akan mulai tertidur, tiba-tiba kita seperti terkejut dan merasakan seperti mau
jatuh dari ketinggian. Istilah ’terjingkat’ dari tidur ini dalam bahasa awam
Inggris dinamakan sleep start atau night start.
Dalam terminologi medis dia dinamakan hypnic jerk atau hypnagogic
jerk. Kondisi ini terjadi pada fase hypnagogia (saat
peralihan antara kondisi terjaga/awake dan tertidur/asleep)
dan juga pada fase REM (Rapid Eye Movement) di mana kita sedang
bermimpi. Pada kedua fase ini, pernafasan dan denyut jantung akan melambat
karena otot paru dan jantung menjadi rileks, demikian pula otot-otot tubuh yang
lainnya. Kondisi relaksasi yang mendadak ini diinterpretasikan oleh otak
sebagai situasi ’kita sedang terjatuh’ (a fall), sehingga otot-otot
segera menegang dan kita terkaget. Pada fase REM ini sering kita bermimpi jatuh
dari ketinggian sebelum terjadinya hypnic jerk ini.
Menurut penelitian, ada sejumlah faktor yang menyebabkan hypnic jerk
ini seperti kecemasan, stres, minum kopi terlalu banyak dan juga kerja berat
yang dilakukan pada sore harinya. Sudah barang tentu kalau kita mengalami sleep
start berkali-kali dalam semalam, akan mengakibatkan gangguan tidur karena
bolak-balik terjaga.
Sumber:
http://kesehatan.kompasiana.com/
~ikh~
Anak Pemarah, Mengapa?
Emosi adalah merupakan gejala kejiwaan yang tidak
bisa diredam seketika. Emosi dapat dikendalikan dengan jalan menahan diri dan
menguasainya. Penguasaan diri sebaiknya dilatihkan orang tua pada anak, sebab
ini penanganan yang paling tepat. Tidak mungkin
ayah dan ibunya bisa menghentikan dengan mengandalkan kekuatannya. Emosi yang
dikendalikan dari dalam diri adalah yang paling bagus, sedang pengendalian dari
luar justru membuat anak jadi tertekan dan jiwanya bergolak, bisa-bisa kepribadiannya
pecah. Karena itu orang tua harus berhati-hati. Buatlah si anak mampu mengerem
sendiri semua gejolak yang menyerang jiwanya.
Mengapa
anak bersifat emosional ? Seorang anak
akan berontak sebagai pelampiasannya terhadap larangan-larangan orang tuanya. Misalnya
anak yang dilarang bermain, anak pasti akan berontak. Suka bermain adalah sifat
anak, yang fitrah. Orang tua dan para guru harus peka memperhatikan masalah
ini. Jangan suka melarang anak untuk tidak bermain sepanjang itu tidak
membahayakan dirinya. Arena yang membahayakan bisa dialihkan dengan kegiatan
yang mengandung tantangan tapi mempunyai nilai pendidikan yang bagus. Hal ini
juga tela h
kami paparkan diatas.
Apa
Penyebab Emosional Anak ? Banyak faktor
yang menyebabkan anak menjadi emosional, antara lain ;
1.
Iri
Hati Dan Cemburu. Orang tua yang tidak menunjukan kasih sayang dan
perhatian yang sama terhadap anak-anaknya dapat memicu kecemburuan anak.
Perlakuan yang tidak adil akan memercikan amarah seorang kakak terhadap adiknya
atau sebaliknya. Agama memberikan perintah agar dalam membewri sesuatu, orang
tua harus bersikap adil.
2.
Keusilan
Saudara Atau Temannya. Keusilan saudara atau temen-temannya akan
membuat si anak marah-marah. Agar tidak terjadi keributan yang lebih lanjut,
sebaiknya ia dipisahkan dengan teman-temannya yang suka menganggu.
3.
Meniru
Sikap Ayah - Ibunya. Orang tua yang emosional secara otomatis membawa
ke arah sifat yang sama. Menahan diri dan berakhklan sabar merupakan akhklak
yang harus diteladankan orang tua terhadap anak-anaknya sebagai suatu
pengajaran akhklak dan kepribadian.
4.
Beban
Melebihi Kapasitas. Jangan memberi tugas yang melampaui batas pada buah
hati Anda. Tidak akan menghasilkan sesuatupun kecuali ketidaktaatan semata.
Marah
yang berlebihan akan menyebabkan timbulnya penyakit jantung dan hipertensi.
Jika anak menangis yang berlebihan, dengan "kelosotan di lantai",
lalu mencakari muka dan tubuhnya, "demonstrasi" semacam ini harus
segera dihentikan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kejiwaan anak. Cara ini sangat baik dalam mengatasi putra-putri
Anda secara tepat. Ada
kalanya, marah sambil menangis itu merupakan cara dia untuk merajuk agar yang
diinginkannya terraih. Kita harus waspada, merajuk seperti itu tidaklah selalu
kita toleransi. Dengan tidak selalu menuruti rengekkannya, maka sifat merajuk
seperti itu akan berhenti dengan sendirinya. Walaupun watak marah itu tidak
bagus, tapi jangan dipadamkan sama sekali. Amarah sebagai gejala kejiwaan yang
umum tetap dibutuhkan oleh manusia. Penanganan yang baik adalah dengan melatih
si anak mengendalikan diri agar tidak berlebih-lebihan. Bahkan jika anak kita
memiliki temperament seperti itu, kita dapat menyalurkannya ke fungsi-fungsi
yang tepat, misalnya ; untuk membela kehormatan diri dan sebagainya.
" Waspadalah kalian terhadap amarah, sesungguhnya ia adalah bara api yang
menyala di hati keturunan Adam. Tidaklah Anda melihat kepada seseorang diantara
kamu bila ia marah bagaimana matanya menjadi merah dan urat-urat lehernya
tegang. Dan bila seseorang akan marah, hendaklah berbaring atau menempelkan
dirinya ke tanah."
~uun~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar