teks

Selamat Datang di DBMP Corner's Blog

DBMP Corner merupakan nama mading (majalah dinding) dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Situbondo yang diaplikasikan dalam bentuk blog. Pembentukan blog ini bertujuan untuk mempermudah teman-teman di DBMP yang tidak sempat membaca langsung di mading kantor bisa mengunjungi blog ini. Selain itu juga berbagi informasi bagi siapa saja yang mengunjungi blog ini.
Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi pembacanya.

Hi-Tech


ABOUT THREE GORGES DAM


Three Gorges Dam (Bendungan Tiga Ngarai) saat ini merupakan bendungan sekaligus pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia. Dibangun sepanjang 2.3 km menyebrangi Sungai Yangtze, China. Proyek ambisius ini dinilai sebagai proyek terbesar Cina sejak dibangunnya Tembok Besar Cina. Proyek pembangunan bendungan terbesar di dunia ini telah banyak menuai pro dan kontra. Kritik yang muncul terutama datang dari para ahli geologi, ahli biologi dan pemerhati lingkungan..


1. Pengendalian Banjir
Pengendalian banjir merupakan alasan utama dibangunnya Three Gorges Dam ini. Terhitung selama abad ke-20 saja telah terjadi lima kali banjir besar yang menewaskan total 327.394 jiwa, menghancurkan lebih dari 3 juta hektar lahan pertanian, rumah-rumah penduduk dan jutaan penduduk terkena dampak banjir tersebut.(1) Tentunya diharapkan setelah bendungan ini sukses beroperasi dan terbukti dapat mengendalikan banjir, tidak ada lagi kerugian materi dan biaya jutaan dollar yang harus dikeluarkan untuk recovery pasca banjir.


2. Clean Energy Production
Disamping Bendungan terbesar didunia, The Three Gorges Hydropower Plant (TGHP) merupakan yang terbesar di dunia, menghasilkan listrik dengan kapasitas 22,500 MW, mengalahkan pembangkit listrik Itaipu di perbatasan Brazil-Paraguay (12,500 MW) yang selama ini menyandang predikat yang terbesar di dunia. Berikutnya yang termasuk jajaran lima besar pembangkit listrik terbesar di dunia  adalah Guri di Venezuela (10,300 MW), Grand Coulee di U.S. (6,809 MW) dan Sayano-Shushensk di Russia (6,400 MW). Dengan kapasitas sebesar itu, TGHP akan memasok kurang lebih 10% dari total ketersediaan energi di Cina.
Dibandingkan dengan pembangkit listrik batubara dengan kapasitas daya listrik yang sama, TGHP akan mengurangi emisi 100 juta ton CO2, 2 juta ton SO2, 0.37 juta ton NOx dan beberapa partikulat lainnya. Hal ini akan mencegah hujan asam dan mengurangi efek rumah kaca di Asia Timur dan Central Cina.(1). Listrik tenaga air yang dihasilkan dari TGHP setiap tahunnya akan menggantikan 50 juta ton batubara mentah yang digunakan dalam pembangkit listrik batubara (2).
  
3. Manfaat Ekonomi
Kerugian jutaan dollar akibat banjir dapat dihindari dengan adanya TGD. Tidak hanya itu, dengan adanya pasokan listrik dari pembangkit listrik ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota-kota yang tersuplai listrik dari Three Gorges Dam Hydropower Plant. Saat ini, listrik TGHP dikirim tanpa henti ke Central Cina, Cina Timur, Guangdong, dan Chongqing dengan jangkauan transmisi maksimum 1000 km.
Selain hal tersebut diatas, pembangunan The Three Gorges Dam juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelayaran di sungai Yangtze, memperluas jangkauan pengiriman barang dan rute pelayaran ke daratan Cina. TGD juga akan menciptakan akses langsung dari Samudra Pasifik ke daratan Cina, sehingga kapal-kapal besar akan dapat langsung menuju daratan Cina dengan populasi yang besar sehingga pada akhirnya akan menyebabkan munculnya pasar baru, penciptaan lapangan kerja, dan vitalitas ekonomi.


4. Transfer Teknologi
Transfer teknologi akan membawa manfaat yang sangat besar walaupun berupa intangible benefit. Dalam proses pembangunannya, TGD banyak melibatkan vendor-vendor besar Eropa diantaranya Alstom, ABB, Kvaerner, Voith General Electric dan Siemens yang bekerja sama dengan perusahaan Cina yaitu Harbin Power Equipment and Dongfang Electrical Machinery. Faktanya baru-baru ini, Harbin Electric Machinery, berhasil memproduksi ultra-critical steam generator turbine dengan kapasitas 1000 MW yang diproduksi di Cina.


Dampak
Yang paling menarik perhatian saya dalam proyek pembangunan Three Gorges Dam ini adalah begitu banyaknya dampak-dampak negatif yang harus dihindari dan diminimalisir pada saat proyek pembangunan maupun sesudah bendungan ini beroperasi. Menarik untuk dicermati, bagaimana para top management proyek tersebut membuat pilihan-pilihan yang sulit dengan pertimbangan ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan lain-lain yang akhirnya menghasilkan keputusan-keputusan yang harus mengorbankan beberapa hal yang kemudian menimbulkan kritik dari masyarakat dunia. Pada dasarnya tidak ada satupun teknologi hasil karya manusia yang tidak menimbulkan dampak negatif disamping manfaat besar dari keberadaan teknologi tersebut.



1. Dampak Sosial dan Budaya

Proyek besar ini telah menorehkan catatan jumlah pengungsi lebih dari 1,2 juta jiwa dengan daerah yang terendam air untuk reservoir bendungan sebanyak 140 kota dan 1.350 desa (3). Keengganan untuk pindah dari tanah yang mereka tempati sejak jaman nenek moyang mereka, tidak memadainya kompensasi yang diberikan, kurangnya lapangan pekerjaan di tempat yang baru, masalah korupsi dan lain-lain merupakan dampak sosial yang sangat luar biasa akibat dari proyek ini.
Reservoir sepanjang 600 kilometer yang membentuk waduk Tiga Ngarai menyebabkan tenggelamnya banyak bangunan bersejarah dan artefak-artefak yang telah ada sejak 8000 tahun yang lalu.

2. Sedimentasi
Sedimentasi lumpur pada hulu bendungan dapat mengakibatkan berkurangnya efisiensi pembangkitan listrik karena berkurangnya head dan juga mempengaruhi kesuburan tanah di wilayah hilir sungai karena lumpur tersebut mengandung unsur-unsur yang baik untuk kesuburan tanah.
Terobosan teknologi untuk mengatasi sedimentasi di hulu bendungan yaitu dengan instalasi jalur flushing lumpur pada bagian bawah bendungan, sehingga lumpur yang mengendap pada hulu bendungan dapat dialirkan ke hilir bendungan. Teknologi ini dapat mengurangi 30-60% sedimentasi di hulu bendungan sehingga bagian hilir sungai masih tersuplai oleh unsur-unsur hara yang terkandung dalam lumpur sungai.


3. Kekeringan di hilir sungai
Kesuksesan proyek Three Gorges Dam yang diyakini dapat mencegah banjir di hilir sungai pada kenyataannya sekarang malah menyebabkan masalah baru yaitu memacu kekeringan di pusat dan timur Cina. Pada bulan Januari, China Daily melaporkan bahwa level permukaan sungai Yangtze telah mencapai tingkat terendah dalam 142 tahun terakhir sehingga menyebabkan lusinan kapal terdampar di sepanjang sungai di provinsi Hubei dan Jiangxi.(4)


4. Ancaman Biodiversity
Sementara itu, di mulut Sungai Yangtze penduduk Shanghai, kota terbesar di Cina, mengalami kekurangan air. Penurunan aliran air tawar juga berarti bahwa air laut dari Laut Cina Timur kini merangkak lebih jauh ke arah hulu. Hal ini, pada gilirannya menyebabkan peningkatan jumlah ubur-ubur, yang bersaing untuk mencari makan dengan ikan-ikan sungai dan mengkonsumsi telur dan larva ikan-ikan sungai, sehingga mengancam populasi aslinya. (4). Lalu ikan lumba – lumba khas sungai yangtze tidak lagi bisa bermanuver dari hulu ke hilir dam tiga lembah dan sebaliknya. Hal ini memberikan ancaman akan kelestarian fauna tersebut di kemudian hari.
                                                                                   
By -dody -







MIKROHIDRO

Deskripsi


Penyediaan  air  baku  dan  listrik masih  merupakan  permasalahan untuk  beberapa daerah  atau kawasan  pegunungan/dataran tinggi di Indonesia. Di  Desa  Sukarame, masyarakat  kampung sukarame,  legok  dan  cigasti yang  berada  di  atas  bukit mengalami  kesulitan  untuk memenuhi kebutuhan air baku untuk mck dan pembuatan batu bata. Di  Kabupaten  Tanggamus    masih  ada  160  desa  yang  masyarakatnya  belum  menikmati listrik. Di  Kabupaten  Nabire, listrik  berasal dari  PLTD  yang  tidak  bekerja  sepanjang  hari  dan  bila pasokan BBM terlambat, pemadaman listrik berlangsung lama. Di Kabupaten Banyumas baru 59% dar i jumlah kk yang menikmati listrik. Di  daerah  pegunungan  tengah  Propinsi  Papua  masih  >  90%  masyarakatnya  belum menikmati energi listrik PLN Teknologi Mikrohidr o adalah teknologi berskala kecil  yang dapat  diterapkan pada sumber  daya air  untuk  mengubah  potensi  tenaga  air  yang  ada  menjadi  daya  listr ik  dan  atau  pemutar peralatan lainnya antara lain pompa air, mesin giling padi dll, yang secara tidak langsung akan  bermanfaat  untuk  menunjang  kegiatan  social ekonomi masyarakat di pedesaan. Pengembangan  mikro  hidro  dipandang  sebagai pilihan  yang  tepat  untuk  penyediaan  energi  listrik untuk  daerah  terpencil  dengan  jumlah  penduduk yang  sedikit  dan  sulit  dijangkau  jaringan  listrik  dari PLN.

Keunggulan MIKROHIDRO
1. Karena teknologi ini memanfaatkan sumber daya yang terbarukan, maka biaya operasi dan pemeliharaannya  lebih  rendah  dibandingkan  dengan  mesin  diesel  yang  menggunakan energi fosil (BBM).
2. Penerapannya  relatif  mudah  dan  ramah  lingkungan,  tidak  menimbulkan  polusi  udara  dan suara.
3. Efisiensinya tinggi.
4. Apabila  teknologi  ini  di  gunakan  untuk  memutar  pompa  air,  aman  karena  pompa  tidak diger akan dengan motor listrik. Disamping itu efisiensinya menjadi lebih baik.
5. Apabila sistem pemasangan tur bin di saluran irigasi sedemikian rupa sehingga air penggerak turbin  dapat  dialirkan  kembali  ke  salurannya,  maka  efisiensi  menjadi lebih  besar,  karena dengan demikian air irigasi ditingkatkan daya gunanya.
6. Masyarakat  yang  menikmati  manfaat  mikrohidro  dapat  membantu  menjaga  kondisi lingkungan daerah tangkapan airnya.


Kelemahan MIKROHIDRO
1. Teknologi Mikro Hidro belum mempunyai nilai ekonomi yang baik karena masih dibuat secara pesanan (tailor made), sehingga har ga masih relatif tinggi.
 2. Sosialis asi Teknologi Mikro Hidro masih sangat kurang,  terutama mengenai fungsinya yang dapat digunakan untuk penggerak peralatan lainnya seperti pompa air, penggiling padi, kopi, dll.
3. Diperlukan sosialisasi mengenai dampak positip penerapan mikro hidro terhadap pengembangan kegiatan sosial ekonomi masyarakat pedesaan seperti industri kecil/rumah, perbengkelan, pertanian, peternakan, pendidikan, dll.

Potensi Pengembangan Mikro Hidro di Indonesia
• Harga BBM dunia meningkat terus, sebagai akibat pers ediaan energi fosil tersebut menipis,sementara ini lebih dari 35% pembangkit listrik PLN mempergunakan BBM.
• Sumber Daya Air, merupakan salah s atu energi primer pembangkit energi listrik, potensi yang ada sangat besar  yaitu 75000 MW, 500 MW diantaranya adalah potensi untuk PLT- Mikro Hidro yang oleh CIDA dalam s tudi potensi mikro hidro di jaringan irigasi (1992) ditetapkan 50 kW, sedang dalam wilayah internasional/dunia ditetapkan batasan mikro hidro adalah 100 kW.
• Potensi Mikro Hidro di Indonesia yang besarnya 500 MW, baru dimanfaatkan sekitar 20 MW (4%).
• Dari beberapa alternatif pemenuhan kebutuhan energi seperti generator diesel, tenaga surya, kincir angin, energi gas  bumi dan mikro hidro, hasil analisis keuntungan dan kerugian terhadap faktor -faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alternatif menunjukkan mikro hidro merupakan alternatif yang layak untuk dipilih.
• Berdasarkan data PLN tahun 1993, masyrakat Indonesia masih banyak yang belum dapat menikmati listrik, yaitu kurang lebih 52,9%

Investasi dan Biaya Operasional Pengoperasian
1. Bersihkan sampah di intake, saluran pemasukkan, dan bak simulasi.
2. Pasang stoplog / skotbalk di hilir intake.
3. Buka pintu intake.
4. Setelah kedalaman air di bak simulasi mencapai 0,10 m, di bawah ambang pelimpah guide vane tur bin dibuka secara perlahan-lahan sampai besar bukaan tertentu dimana tegangan listrik mencapai 220 volt dan ar us listrik yang dihasilkan maksimum sesuai dengan debit yang ada, yang dapat dilihat pada meter penunjuk di Panel Kontrol.
5. Amati muka air di bak simulasi, apabila ter jadi penurunan muka air yang besar, maka bukaan guide vane perlu dikurangi sampai muka air  di bak simulasi atau bak penenang stabil.
6. Memeriksa apakah air dari pompa telah mencapai bak penampungan.
7. Selama pengoperasian saringan sampah pada lokasi lokasi yang memungkinkan perlu
secara rutin dibersihkan.

Biaya Pengadaan
Turbin Aliran Silang lengkap dengan chasis,
pulley dan reducer :                                   Rp.  50.000.000,-
Pipa Pesat/Penstock                                 Rp.  40.000.000,-
Peralatan Electrical                                   Rp.  30.000.000,-
Pompa centrifugal ter masuk
dudukkan dan  pulley :                              Rp.    5.000.000,-
Bangunan Sipil dan perpipaan PVC :         Rp.  75.000.000,-
Total Biaya Pengadaan :                           Rp.200.000.000,-

Biaya tersebut merupakan harga di Puslitbang Sumber  Daya Air, Bandung, per Juli 2005 dan belum termasuk biaya survei lokasi, perencanaan dan mobilisasi barang.

-Ardi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar